EXAMINE THIS REPORT ON ABON SAPI, PABRIK ABON, PABRIK ABON SAPI, ABON AYAM

Examine This Report on abon sapi, pabrik abon, pabrik abon sapi, abon ayam

Examine This Report on abon sapi, pabrik abon, pabrik abon sapi, abon ayam

Blog Article

- Standar Kualitas yang cenderung kurang konstan. Sebagai akibat prosesnya yang sederhana dan lebih banyak mengandalkan keahlian private dan take a look at organoleptik tanpa alat ukur baku, mengakibatkan proses dan produk cenderung subyektif dan sering agak berubah, misalnya warna, tingkat kematangan dll.

Penggorengan dilakukan dengan tungku berbahan bakar kayu sehingga susah dikendalikan panasnya. Lama penggorengan didasarkan pada perkiraan saja Kain untuk membungkus abon sudah rusak dan terkoyak

Adapun jenis bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan abon dapat berupa daging sapi, kerbau, ayam dan jenis ikan. Salah satu bahan yang juga dapat digunakan untuk abon adalah ayam afkir. Untuk mendapatkan abon yang berkualitas tinggi, diperlukan pengolahan yang baik. Proses pengolahan yang dilakukan dalam produk abon adalah pemasakan, lama pemasakan yang tepat dalam pengolahan daging ayam akan menentukan kegurihan dan kelezatan abon.

Berikut adalah daftar produk yang bisa bermanfaat untuk Anda. Perlu diketahui, kami bisa saja mendapatkan sedikit komisi setiap kali Anda membeli produk by way of url ini. Tenang, tidak ada penambahan biaya. Pelajari lebih lanjut soal konten produk advertising kami di sini.

Penggunaan tungku berbahan kayu yang susah dikontrol besar kecilnya api Penyuwiran dilakukan secara guide tanpa menggunakan peralatan yang higinenis

Penyimpangan Perlunya penanganan khusus untuk perendaman dan perebusan daging Penggunaan ember atau wadah dari ember plastik yang mudah terkelupas, kain penyaring yang sudah rusak (koyak), dan permukaan meja yang tidak higienis. Produk memiliki potenis terkontaminasi dengan lingkungan atau pekerja karena berhubungan langsung dengan luar ruang produksi tanpa ada pembatas yang baik Tidak ada seragam khusus yang higienis buat pekerja Tidak ada pelindung, penghalang untuk keluar masuknya serangga, serta tidak ada alat yang bisa mengatasi keberadaan hama.

Tahap terakhir yaitu pengolahan information dengan melakukan analisis SSOP, GMP, dan HACCP. Untuk analisis HACCP meliputi deskripsi produk, identifikasi rencana penggunaan, penyusunan bagan alir, konfirmasi bagan alir di lapangan, identifikasi bahaya, penentuan CCP, penentuan batas-batas kritis (significant boundaries) pada tiap CCP, dan yang terakhir perancangan tata letak pabrik untuk rekomendasi perbaikan berdasarkan konsep HACCP (Yuniarti dalam Pramesti, 2015). Dari hasil dokumentasi HACCP selanjutnya dilakukan sosialisasi kepada pihak industri yang nantinya bisa menjadi wahana konsultasi berkaitan dengan HCCP dan GMP. Usai tahap sosialisasi adalah tahap pelatihan kepada karyawan dan evaluasi. Kegiatan study hingga sosialisasi di pabrik Abon45 di Ambarawa, Kabupaten Semarang berlangsung dari bulan Juli hingga September 2016.

Abon Grandville terbuat dari daging sapi asli dengan bumbu rempah berkualitas terbaik tanpa menggunakan MSG dan pengawet, sehingga cocok untuk menjadi makanan pendamping si Kecil (MPASI).

Anda dapat memakan abon ini secara langsung atau sebagai lauk bersama dengan nasi hangat yang nikmat.

Berbeda dengan sejumlah produk sebelumnya, BUMBOO mengklaim sebagai produk abon yang dibuat secara khusus dengan tekstur yang jauh lebih lembut dibandingkan abon biasa.

Abon ini menjadi sumber protein dan lemak sehat dengan teksturnya yang halus, sehingga aman dikonsumsi oleh website si Kecil. Bahkan, rasa gurih alami yang bisa membuat anak Anda lebih lahap makan.

Pengemasan dengan menggunakan sealer manual sehingga rentan kemasan terbuka kembali Penyimpana pada gudang tanpa ada pengaturan suhu, kelembapa dan sirkulasi udara

Berdasarkan identifikasi bahaya dan titik kendali kritis pada produksi abon, maka perlu ada batas kritis untuk mencegah bahaya biologi, fisika, dan kimia pada proses produksi seperti dijelaskan pada tabel 5. Tabel five. Batas kritis yang ditetapkan pada CCP Jenis Bahaya Bahaya biologis berupa cemaran mikroorganisme dan hama

Hindari mengonsumsi nasi dengan abon saja sebagai lauknya, karena abon tidak bisa dianggap sebagai lauk. Sebaiknya tambahkan lauk lainnya yang kaya nutrisi, serta sayuran untuk mencukupi kebutuhan nutrisi. 

Industri ini masih dalam skala industri rumah tangga yang berlokasi di di Kabupten Sermarang. Sistem pengolahan abon masih menggunakan cara yang tradisional dan konvensional. Peralatan modern dalam yang mendukung produksi hanya alat pemeras (spinner) dan pengemas sealer. Tahap pengolahan abon di awali dengan perebusan daging sapi atau ayam tanpa tulang dalam tungku berbahan bakar kayu. Setelah sekitar 10 jam dilakukan perendaman, daging akan lakukan penyuiran dengan tangan lalu ditambah bumbubumbu. Proses berikutnya adalah penggorengan dalam tungku penggorengan sekitar forty five menit lalu ditiriskan. Proses pemerasan dilakukan dengan dibungkus kain, lalu dimasukan dalam spinner. Hasil pemerasan kemudian didinginkan dalam meja lalu ditimbang dan dikemas dengan menggunakan bahan kemas alumunium foil yang di-sealer. Karyawan yang bekerja juga tidak mengenakan pakaian yang higienis dan alat pelindung diri. Ruangan dan alat produksi yang dipakai juga terkesan seadanya dan jauh dari standar yang ditetapkan. Untuk memproduksi produk pangan yang aman dikonsumsi, perlu menggunakan standar-standar keamanan pangan (Badan Standarisasi Nasional, 1998). Salah satu standar keamanan pangan yang diakui adalah Hazard Examination and important Regulate stage (HACCP). HACCP merupakan suatu piranti yang digunakan untuk menilai bahaya dan menetapkan sistem pengendalian yang memfokuskan pada pencegahan. HACCP diterapkan pada seluruh mata rantai proses pengolahan produk pangan (Thaheer, 2005). method persyaratan dasar merupakan cara produksi makanan yang baik very good producing Practice (GMP) atau praktik higienis yang baik very good Hygiene observe (GHP) yang akan dipatuhi oleh semua pelaku bisnis makanan, yang memiliki reputasi baik untuk memastikan bahwa makanan yang diberikan pada konsumen adalah makanan yang sehat dan aman (Prasetyo, 2000).

Report this page